Kamis, 09 Juli 2015

Menghargai Sayur

Posted By: Pulau Seliu - 06.05

Share

& Comment


          



     Makan bersama merupakan kegiatan yang cukup menyenangkan selama KKN. Kalau di Jogja biasanya makan di warung makan dan membeli makanan, berbeda halnya dengan di Pulau Seliu. Selama KKN kami memasak sendiri dengan membagi kelompok dan memasak dengan jadwal-jadwal tertentu. Apa menu makan sehari-hari selama di Pulau Seliu? Karena sebagian besar warga merupakan nelayan, jadi sudah bisa ditebak, makanan yang paling mudah di temui yakni makanan olahan laut, seperti ikan, kepiting dan cumi. Tentu saja menyenangkan makan makanan laut (bagi yang suka), kalau di Jogja mungkin ikan laut harganya cukup mahal dan lebih susah di dapat di banding di Pulau Seliu. Kalau di Seliu tak jarang kami mendapat kepiting gratis, atau ikan gratis dari nelayan yang baru saja selesai melaut. Sudah irit enak lagi.
            Satu lagi teman makan yang paling penting yakni sayur. Bagaimana harga sayur di Pulau Seliu? Harganya bisa lebih mahal dari pada di Jogja. Kondisi tanah yang lebih dominan berpasir membuat penanaman sayur menjadi lebih sulit dilakukan. Jika di Jogja harga sayur bayam di pasar tradisional 1 ikatnya Rp.500 –Rp.1000 di Pulau Belitung tepatnya dipasar tradisional Tanjung Pandan harganya bisa mencapai Rp.2000 – 2500. Warga Seliu biasanya membeli sayur keluar pulau. Yang menjadi pertanyaan adalah adakah cara lain untuk melakukan penanaman sayur di Pulau Seliu sendiri agar masyarakat tidak harus membeli sayur ke luar Pulau?
            Pertanyaan tersebut ternyata bisa dijawab oleh Bapak Marwan. Beliau adalah warga Seliu yang bisa dikatakan satu-satunya yang serius menanam sayur dan membuat perkebunan. Bapak Marwan ketika pagi hari adalah salah seorang guru yang mengajar  di SD Mambalong,   namun ketika sore hari beliau biasanya berada di kebunnya. Pertama kali berkunjung ke kebun beliau, saya seperti melihat bentuk nyata game tentang berkebun yakni Harvest Moon. Semua tanamannya tertata rapi. Lengkap dengan sebuah selokan kecil diantara tanaman yang berisi air untuk menyiram tanaman. Kebunnya tak begitu luas, kebunnya berisi sayur bayam, terong, pisang, nanas, mentimun dan beberapa sayur lainnya yang kurang saya ketahui. Semuanya tumbuh berkelompok satu sama lain dan tertata secara rapi.

Pak Marwan menjelaskan ketika panen beliau juga menjual sayurannya ke warga, tapi tentu saja dengan luas kebunnya yang tidak terlalu luas, hasil produksi sayur Pak Marwan tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga desa. Namun beliau menyayangkan banyak warga yang memiliki lahan kosong di belakang rumahnya namun tidak mengembangkan perkebunan sayur. Salah satu alasannya karena warga lebih terbiasa menjadi nelayan dan penghasilannya sudah cukup untuk membeli sayur.
Namun menanam sayur bukanlah hanya  karena tidak sanggup mebeli sayur, dengan menanam sayur juga dapat menambah hijau lingkungan. Selain itu lahan kosong yang tak terpakai sebelumnya bisa termanfaatkan. Lalu bagaimana peran mahasiswa KKN? Salah satu program TIM BBL-11 yakni mengembangan perkebunan sayur rumahan. Belajar dari Pak Marwan dan untungnya ada mahasiswa pertanian di Tim BBL-11, kami mencoba mebuat tanaman sayur dengan memanfaatkan botol minuman bekas kemudian diisi tanah dan ditaruh bibit sayur diatasnya.



Dengan sistem seperti ini, tidak perlu banyak lahan yang diperlukan. Harapan kami yakni masing-masing rumah bisa memenuhi kebutuhan sayurnya sendiri dan lingkungan menjadi lebih hijau dan tertata rapi. Apakah program ini akan berhasil? Tentu saja semua itu memerlukan perjuangan dan waktu yang tidak singkat. Semuanya bisa dilakukan apabila kita mau berusaha.


Beberapa jam setelah mengunjungi kebun Bapak Marwan untuk pertama kali – oleh Made Sapta 

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.