Adik-adikku
sayang, terima kasih untuk pelajaran hidup yang sudah kalian berikan kepada
kakak, mengenai arti kebersamaan tanpa harus ada mesin-mesin listrik sebagai
perantaranya. Bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang dimiliki
dengan saling bertukar cerita dan berbagi kegembiraan. Hidup menyatu bersama
alam dan bersyukur disetiap hembusan angin dan deburan ombak.
Terima kasih
atas sambutan kalian yang hangat. Selalu menyapa meski kakak tidak hafal nama
kalian satu persatu. Menjelaskan betapa berartinya menjaga hubungan baik antar
sesama, dan menerima kekurangan satu dan yang lain.
Terima kasih
untuk alunan tadarus kalian yang selalu menenangkan hati kakak. Suara-suara
bersemangat kalian menghafal surat-surat pendek dalam kitab suci. Kakak dibawah
kalian sayang, terima kasih, sepulang dari rumah nanti, kakak juga akan mulai
menghafal lagi.
Terima kasih
untuk telinga yang selalu ingin tahu itu, yang bertanya tentang dunia luar,
bagaimana kisah di pulau sebrang, di negara sebrang dan bagaimana langkah untuk
mencapai tempat-tempat itu.
Kalian berhak
bermimpi sayang, kalian juga punya kesempatan seperti kakak, menuntut ilmu
setinggi mungkin dan menggapai apa yang kalian impikan. Kalian punya potensi
seperti kakak, bahkan lebih. Jadi mulailah bermimpi dan merancang langkah untuk
menggapainya.
Kesempatan itu
ada, hanya tinggal niat dan usahanya. Pesan kakak, janganlah kalian lupa untuk
tetap berdoa. Bicaralah baik-baik kepada orang tua kalian, dan janjikan bahwa
kalian pergi untuk kembali memperbaiki kampung halaman kalian tercinta ini.
Terima kasih
untuk antusias kalian tiap kakak ajak untuk belajar menggambar bersama. Ingat,
kalian memiliki pantai yang indah, hamparan pepohonan yang rindang, permukiman
yang ramah dan hangat, maka tuangkan apa yang kalian lihat kedalam kertas.
Menggambar pemandangan itu, tidak hanya sebatas jajaran dua gunung dan matahari
di tengahnya.
Terima kasih
pula pada bantuan kalian sekecil apapun itu. Memandu kakak menyusuri pantai,
mengajarkan kakak cara mencari kerang, bercerita tentang adat istiadat Pulau Seliu,
mengantarkan kakak ke rumah warga, menemani kakak survey, dan masih banyak
lagi.
Tidak lama
memang proses kita saling berkenalan, namun kalian tidak segan untuk selalu
berbagi dengan kakak. Apapun itu dan sekecil apapun itu, kakak sangat
menghargainya. Kalian adalah malaikat-malaikat Seliu dimana mimpi-mimpi Seliu
berharap untuk kalian wujudkan satu persatu. Maka tetaplah pertahankan
kepintaran dan kebaikan yang kalian miliki.
Jadilah anak
pulau yang tetap menjunjung tinggi nilai luhur dari nenek moyang. Jagalah nama
baik tempat kalian dilahirkan dan dibesarkan ini dengan tetap berlaku sesuai
ajaran agama dan peraturan yang berlaku.
Kakak akan
pulang, tidak meninggalkan benda sebagai kenang-kenangan untuk kalian, namun
hanya dapat menumbuhkan harapan baru bagi kalian. Kakak akan membawa seluruh
cerita kita beserta pelajaran yang dapat kakak ambil. Semuanya akan kakak susun
rapi di dalam lemari memori yang tak akan pernah kakak lupakan.
Sampai jumpa di
lain waktu, dilain kesempatan dan dilain keadaan. Kelak, kakak yang akan diam
dan mendengarkan cerita kalian, tentang perjalanan dan tentang
prestasi-prestasi yang telah kalian dapatkan. Salam sayang dari Kak Hani!
Oleh
Fauzia Nur Hanifah
0 komentar:
Posting Komentar