Selasa, 15 September 2015

Generasi Penerus Liu-Liu

Posted By: Pulau Seliu - 02.25

Share

& Comment



Nenek baru sampai sore tadi. Diantar berbonceng tiga menggunakan motor. Dari Tanjung memang menggunakan ambulance, tapi sampai Teluk Gembira, nenek diberi tempat yang sama dengan penumpang lainnya. Kondisinya yang sudah koma sejak tiga hari lalu membuatnya harus ditidurkan ketika berada di dalam kapal.
Sempat kerepotan pula tadi mengangkat tubuh nenek yang sudah tak berdaya berpindah dari dermaga ke kapal dan sebaliknya. Air laut yang belum berada di pasang tertinggi mengakibatkan jarak antara kayu dermaga dan kapal cukup tinggi sehingga perlu beberapa orang untuk memindahkan nenek.
Begitu kira-kira cerita yang dapat saya ringkas ketika malam saya bersama teman-teman KKN yang lain berkunjung untuk menjenguk Nenek Saleh, istri dari Kek Saleh, kepala adat Desa Pulau Seliu. Kondisi nenek sangat memprihatinkan. Ditidurkan di lantai tengah ruang tamu dengan beralaskan kasur dan beberapa bantal mengelilingi lengkap dengan kain sebagai penghangat tubuh nenek.
Alasan dipulangkannya nenek sebelum tiba kesembuhannya karena pihak rumah sakit telah angkat tangan dengan kondisi yang diderita oleh nenek. Keputusan yang diambil adalah dengan memulangkan pasien tanpa diberikan “perbekalan” apapun.
Dari rangkaian cerita yang telah dituturkan oleh salah seorang kerabat tadi, yang paling membuat saya sedih adalah ketika membayangkan nenek yang sudah tidak sadarkan diri tersebut dipaksa duduk dipangku berbonceng tiga menggunakan motor.
Di Pulau Seliu, hampir tidak pernah akan kita temui kendaraan roda empat. Kendaraan yang tersedia adalah truk dan pick up yang digunakan untuk bolak balik keluar masuk hutan mengangkut kayu dan pasir. Sesekali “mobil” tersebut juga mengakut rombongan warga yang hendak berlibur ke pantai.
Dahulu, menurut cerita, alat transportasi khas dan tertua di Pulau Seliu adalah liu liu. Liu-liu merupakan alat transportasi sejenis gerobak yang berfungsi sebagai pengangkut hasil kebun. Kini, seiring majunya teknologi, ternyata kondisi fasilitas khususnya trasportasi di Pulau Seliu tidak berkembang sepesat seperti kita yang berada di kota.
Setidaknya, kesadaran untuk menyediakan satu mobil demi memenuhi kebutuhan darurat saja belum ada. Sebaran pemukiman yang cukup luas, mengakibatkan sulitnya mobilitas warga ketika terjadi situasi mendadak yang tidak diinginkan, misalnya ada warga yang sakit harus segera diantar ke dermaga demi menyelamatkan nyawanya, serta jika ada warga yang kesulitan dalam berpindah dari satu titik di Pulau Seliu ke titik lainnya ketika diburu waktu.
Miris memang merasakan keterbatasan transportasi tersebut. Seperti halnya saat melihat keadaan yang dialami oleh nenek. Jika setidaknya ada satu mobil di pulau ini yang layak dan disediakan untuk kebutuhan bersama, maka nenek tidak perlu dibonceng menggunakan motor dengan kondisi yang telah diceritakan tadi.
Seandainya potensi-potensi yang seliu miliki dapat diangkat guna meningkatkan kualitas penduduknya. Seandainya ada perhatian lebih dari kaum yang mumpuni untuk membangun Seliu. Seandainya semua bekerjasama untuk memanfaatkan kekayaan Seliu untuk memperbaiki taraf hidup mereka, dan seandainya yang berwenang menjalankan kewajibannya dengan benar sehingga fasilitas yang tersedia menjadi lebih layak, maka kehidupan di Desa Pulau Seliu akan bisa lebih maju lagi.
Dan akhir tulisan ini ditutup dengan berita yang saya dapat sehari setelah kepulangan Nenek ke Pulau, Nenek menginggal dunia dengan tenang ketika sore, dua malam setelah koma di kediamannya berjuang melawan penyakit.
Semoga nenek merupakan korban terakhir kurangnya fasilitas di Pulau Seliu. Semoga potensi-potensi yang diimiliki di Pulau Selui sepeti sektor pariwisata dapat mengangkat perekonomian serta kesadaran tiap penududuknya untuk lebih perduli dengan fasilitas yang mereka butuhkan.


Oleh Fauzia Nur Hanifah

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.