Senin, 20 Juli 2015

Bambu Untuk Idul Fitri

Posted By: Pulau Seliu - 10.08

Share

& Comment


            Melaksanakan KKN di bulan Ramadhan ada suka dan duka tersendiri. Walau saya bukanlah seorang muslim, saya bisa merasakan kerinduan rekan-rekan saya yang saat ini tidak bisa berpuasa di rumah dan merayakan idul fitri dirumah bersama keluarga. Di sisi lain ada rasa kekeluargaan yang baru yang bisa dirasakan di Pulau Seliu, eratnya rasa kekeluargaan di Pulau Seliu, membuat hari raya Lebaran dan juga Hari Raya Galungan bagi umat Hindu seperti saya yang kebetulan jatuh 2 hari sebelum Idul Fitri menjadi terasa lebih hangat. Warga disini terbiasa gotong royong setiap ada hari raya besar dan saling silahturahmi.
            Pada saat malam sehari sebelum Idul Fitri,di Pulau Seliu biasanya dilaksanakan Takbiran keliling dengan membawa obor, beduk dan speaker. Namun untuk tahun ini malam takbiran menjadi lebih ramai karena keberadaan kami mahasiswa KKN yang ikut berpartisipasi dalam melaksanakan malam takbiran. Dari informasi beberapa warga, malam-malam takbiran tahun sebelumnya tidak terlalu ramai, karena jumlah pemuda di Seliu tidak terlalu banyak.  Sebelum takbiran di mulai tentunya perlu disiapkan segala peralatan yang diperlukan, salah satunya adalah bambu yang digunakan untuk membuat obor. Saya dan beberapa rekan KKN serta pemuda asli Seliu mendapat tugas mencari bambu. Bambu bukanlah jenis tanaman utama yang  banyak di temui di Pulau Seliu seperti halnya pohon mangga. Bambu terdapat di bagian barat desa, sedikit masuk hutan-hutan yang masih sangat alami dan hijau. Kali ini diantar oleh Bapak Sumiarsa, kepala BPD Seliu yang sangat ramah menuju kebun beliau untuk diambil bambunya. Berjalan melalui jalan setapak melewati perumahan warga, kebun serta kemudian masuk hutan, sangat terasa sekali nuansa pedesaan yang masih asri dan alami. Jalan yang berpasir dan warga yang akan selalu menyapa ketika berpapasan mengingatkan kembali ke kampung halaman di sebuah Desa di Bali. Ramah tamah serta keindahan alamnya tidak jauh berbeda. Melewati jalan setapak menuju pohon bambu, tidak ada gedung-gedung tinggi, atau asap kendaran serta pabrik yang menggangu pernapasan, yang ada hanyalah pohon kelapa, mangga dan pohon-pohon lainnya yang membuat perjalanan semakin terasa menyenangkan. Sampai di lokasi terdapatnya pohon bambu, Mulyadi salah seorang pemuda Desa Seliu dengan cekatan memotong bambu yang ada. Bambu yang sudah didapat kemudian dipotong kecil-kecil untuk membuat obor.
            Sore hari sebelum malam takbiran anak-anak kecil sudah ramai datang kepondokan mahasiswa, ada yang sudah membawa obor sendiri dan ada yang sudah siap meminta obor yang sudah dibuat. Bagi saya yang merupakan satu-satunya Hindu di Pualu Seliu untuk saat ini, ikut merayakan hari raya umat Muslim merupakan wujud nyata toleransi antar umat beragama. Walau di Seliu penduduknya 100% Muslim, namun rasa toleransinya sangat tinggi, tidak ada yang memebeda-bekan agama, yang ada hanyalah semua tersenyum lebar dan bahagia menyambut hari raya Idul Fitri di tahun 2015 ini.  Sepertinya kebersamaan seperti ini yang suatu saat akan dirindukan setelah KKN di Pulau Seliu ini berakhir.


1 Malam setelah Takbiran – oleh Made Sapta

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.