Minggu, 26 Juli 2015

Cinta Sederhana di Hari Kemenangan

Posted By: Pulau Seliu - 06.31

Share

& Comment


KKN ini menyatukan kita semua, “memaksa” kita untuk keluar dari zona nyaman masing-masing, merasakan sensasi hidup jauh dari kampung halaman.

     Sepertiga perjalanan telah kami tempuh. Sebuah waktu yang sangat cepat dan singkat. Tak terasa pula selama kurang lebih tiga minggu ini kami telah hidup bersama masyarakat Desa Pulau Seliu, berinteraksi dan bersosialisasi bersama mereka. Siapa sangka ternyata masyarakat Pulau ini bergitu ramah dan hangat penuh kekeluargaan, bahkan melebihi keramahan orang jawa. Siapa sangka disini kalian tidak akan merasa sedang dalam perantauan yang jauh dari keluarga, karena setiap kalian berjalan dijalan jalan desa ini, akan kalian temui keluarga kedua kalian disetiap rumah. Mereka yang tenyata sangat mengharapkan kedatangan kami di momen lebaran kali ini.
    Lebaran tahun ini adalah salah satu lebaran yang spesial bagi kami. Bagi saya  pribadi, ini adalah kali pertama saya merasakan nuansa lebaran di kampung orang, nan jauh di Pulau seliu Belitung. Momen lebaran yang biasanya kita habiskan bersama keluarga besar di kampung halaman, saat ini harus terurungkan karena tugas mulia yang diamanahkan kepada kami, mahasiswa UGM. Ya, karena KKN ini kami harus menunda liburan dan lebaran semester ini untuk menyelesaikan misi pemberdayaan masyarakat di banyak pelosok negeri.
Siapa yang tahu sebelumnya, ada desa bernama Pulau Seliu di Belitung dan siapa yang tahu sebelumnya saat ini kami benar-benar di takdirkan ada disini selama kurang lebih dua bulan lamanya. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan” . Semuanya ini tidak akan bisa terwujud tanpa seizin-Nya. Alhamdulillah ya robb.
Ditengah-tengah momen lebaran kali ini, tiba-tiba momen haru terpancar, ketika sejenak merefleksikan segala kesalahan dan dosa kepada orang tua,  momen bersilaturahmi ke rumah kakek dan saudara-saudara, melahap makanan-makanan khas lebaran mulai dari opor hingga pecel. Berkunjung ke rumah kakek paron, sambil mendengarkan pujian-pujian kecil atas pencapaian kuliah yang tengah saya ditempuh di UGM. Bahkan mungkin jika saya ada disana sekarang akan banyak mendengar ucapan-ucapan selamat kepada kakak saya yang tanggal 9 Agustus nanti akan melaksanakan pernikahannya. Sudah hal yang pasti, jika saya merindukan momen-momen itu saat ini. Terlebih di masa KKN ini saya juga melepaskan kesempatan satu kali seumur hidup untuk melihat langsung momen sakral pernikahan kakak.

     “Mas vempiii...” Jeritan salah seorang anak memanggil namaku setelah keluar dari masjid usai menunaikan sholat ied. Entah siapa itu. Momen inilah, salah satunya yang pasti akan kami rindukan disini. Dimana kalian akan sering mendengar jerit panggilan anak-anak yang setiap saat mengharapkan kedatangan kalian. Senyum polos mereka sangat natural.

       Setelah menunaikan Sholat Ied kami menghabiskan waktu dengan asyik berfoto bersama di halaman masjid Al Ikhlas. Waktu yang biasanya kita sedakan penuh untuk sungkeman kepada Bapak, Ibu, kakak, bercengkerama ringan sambil makan opor ayam, dan sekedar “ngemil” jajanan dan kue lebaran yang tersedia di ruang tamu. Namun kini berbeda, keluarga terdekatku disini adalah 30 orang kawan-kawan seperjuangan Tim BBL-11 Desa Pulau Seliu. Merekalah keluarga terdekat saya disini. Dimana setiap harinya kami habiskan waktu bersama mereka. Tawa, canda, senyum, kesediihan, kekecewaan, bahkan tangis telah kita lalui bersama dalam balutan ikatan kekeluargaan. 
     KKN ini menyatukan kita semua, “memaksa” kita untuk keluar dari zona nyaman masing-masing, merasakan sensasi hidup jauh dari kampung halaman. Tidaklah aneh jika kita meluapkan segala perasaan kami di momen ini, kepada kalian. Ucapan maaf tak kuasa telontarkan haru, air mata yang sempat menetes kami dedikasikan untuk segala pengorbanan yang telah kalian berikan untuk tim ini.
Rasa sedih akan rindu keluarga sama sekali tidak mengganggu perasaan bahagia ini. Bagaimana tidak, di Pulau ini tersedia jutaan cinta untuk mengobati rasa rindu itu, bahkan membuatku lupa sama sekali. Bersama keluarga ku Tim KKN BBL-11, keluarga baru masyarakat dan seluruh desa Pulau Seliu,  dan anak-anak luar biasa yang selalu membuatku tersenyum setiap hari. Terimakasih atas segala-segalanya yang kalian berikan. Hari ini adalah hari bahagia, yang tidak membutuhkan cara rumit untuk mewujudkannya. Kebersamaan yang sederhana untuk cinta di Hari yang fitri.

Di Pondokan putra – oleh Vempi Satriya

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.