Minggu, 26 Juli 2015

Perjuangan ke Kota

Posted By: Pulau Seliu - 06.28

Share

& Comment


     



      Berada di Pulau Seliu yang hanya terdiri dari 2 Dusun terkadang harus memaksa warganya untuk keluar Pulau untuk membeli atau mencari sesuatu hal yang belum tersedia di Pulau. Keluar dari Pulau Seliu menuju Pusat Kota Belitung, tentu tidak semudah pergi ke Kota Yogyakarta dari Gunung Kidul. Jika menuju kota Belitung berangkat dari Pulau Seliu harus melewati jalur laut terlebih dahulu baru kemudian menepuh perjalanan darat kembali. Jika dengan motor bisa sampai sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan untuk sampai ke Kota. Dan hal yang penting perlu diperhatikan yakni jadwal keberangkatan kapal, baik itu keluar Pulau Seliu mapun kembali ke Pulau Seliu. Bisanya kapal yang mengantarkan warga ke Pulau Seliu keluar Pulau berangkat jam 06.30 – jam 7.00. Tarifnya masih terjangkau yakni Rp.15.000 untuk 1 orang sekali berangkat. Jika membawa motor, maka motor juga dihitung 1 orang. Namun jangan sampai ketinggalan jadwal keberangkatan kapal, biasanya kapal akan menunggu penumpang sudah banyak baru berangkat keluar Pulau, dan warga Pulau Seliu biasanya sudah tahu kalau kapal akan berangkat antara jam 06.30 – jam 07.00. Bagaimana jika ketinggalan? Tenang, masih bisa keluar Pulau, jika penumpang yang terlambat misalnya masih cukup banyak, seperti 15 orang maka masih bisa diantarkan dengan tarif yang masih sama. Namun kalau tertinggal sendiri, namun masih harus tetap menyebrang, maka perlu menyewa 1 kapal tersebut untuk menyebrang, dengan biaya yang lebih mahal tentunya. Tidak punya uang? Masih bisa sedikit tenang, nelayan di Pulau Seliu masih sering berbaik hati mengantarkan dengan tarif normal. Jadwal keberangkatan kembali ke Pulau Seliupun hampir sama sistemnya, biasanya yang keluar Kota akan diantara kembali ke Pulau Seliu jam 15.00 – 16.00. Maka jika hanya keluar Pulau 1 hari dan kembali ke Pulau Seliu hari itu juga, maka agar lebih aman pastikan sudah berada di Dermaga Teluk Gembira sesuai jadwal normal keberangkatan kembali ke Pulau Seliu. Bagiamana jika masih banyak urusan di Kota? Tenang saja, nelayang yang memeberangkatkan penumpang kembali ke Pulau Seliu bisa dihubungi via telpon untuk memastikan keberangkatan kembali ke Pulau Seliu paling akhir jam berapa, sehingga bisa diperkirakan kapan harus kembali ke Dermaga Teluk Gembira.
      Pengetahuan ini baru saya dapat kemarin setelah pergi ke Kota membawa motor untuk membeli bahan makanan dan seklaigus mengantarkan teman yang ingin memeriksakan giginya kerumah sakit. Ketika baru menyebrang dari Pulau Seliu dan menuju ke Kota, maka kita akan melalui jalan yang tidak terlalu ramia, dengan banyak pepohonan sepanjang jalan. Jalannya sudah cukup bagus. Sehingga perjalanan ke Kota menjadi cukup nyaman, tidak banyak kendaran yang lewat, seperti halnya di Kota, sepanjang jalan kita akan melihat pemandangan alam yang masih alami. Sampai di Kota, tujuan pertama yang dikunjungi yakni Rumah Sakit. Jalanan di Kota masih tergolong lancar dan tidak macet. Rumah Sakit tidak terlalu jauh dari Pusat Kota. Dengan berbekal askes, ternyata pengecekan gigi teman saya kali ini bisa gratis dan tidak melewati proses yang berbelit-belit, cukup sabar menunggu antrian yang memang cukup ramai saat itu. Di Pulau Seliu sendiri sebenarnya sudah ada fasilitas kesehatan, namun masih berupa Poliklinik Desa (Polindes) dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang dikelola oleh seorang Bidan dan beberapa kader dari Warga Asli Pulau Seliu. Namun belum ada dokter yang standby 24 di Pulau Seliu, apalagi dokter spesialis gigi. Itupun bidan yang standby diakhir pekan pulang kerumahnya di Tanjung Pandan di luar Pulau, jika sudah seperti itu memang benar-benar tidak ada tenaga ahli kesehatan di Pulau Seliu. Tidak bisa dibayangkan jika misalnya terjadi sesuatu hal yang memerlukan tenaga medis dengan cepat di Pulau Seliu atau sampai perlu perawatan di Rumah Sakit. Maka perlu menempuh perjalanan laut terlebih dahulu 30 menit dan perjalanan darat kurang lebih 1 jam. Tentu jika dalam keadaan kritis ini bisa membahayakan. Sepertinya keadaan ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. 
        Sebenarnya ada tempat kesehatan yang lebih dekat lagi, di Padang Kandis terdapat puskesmas yang tentunya lebih besar dari Polindes dan Pustu yang ada di Pulau Seliu. Untuk menuju puskesmas tersebut juga harus menyebrang Pulau dan menempuh perjalanan darat sekitar 15 menit. Namun tetap saja Puskesmas fasilitasnya tidak selengkap rumah sakit.
         Kembali lagi ke perjalanan ke Kota. Memang perlu perjuangan untuk bisa mencapai ke Kota dan kembali ke Pulau Seliu, sedikit ribet namun ada juga sisi positifnya. Selain mendapat penghasilan dari mencari ikan, nelayan di Pulau Seliu juga bisa mendapat penghasilan dari hasil menyebrangkan warga yang ingin keluar Pulau atau dari warga luar Pulau yang ingin berkunjung ke Pulau Seliu. Adanya jadwal tersendiri dari kapal yang berangkat ke Pulau Seliu membuat siapa saja orang yang baru pertama kali datang ke Pulau Seliu akan sangat mudah diketahui oleh Nelayan yang membawa penumpang.
      Terlepas dari perjuanngan menuju Kota yang panjang atau perjalanan ke Seliu yang juga panjang. Datang ke Pulau Seliu merupakan salah satu kesempatan terbaik dalam hidup saya. Warga Seliu yang sangat ramah, alam yang masih alami, pemandangan yang indah, anak-anak yang berlari riang menyambut kedatangan ke Pulau Seliu dan masih banyak hal lagi yang membuat betah tinggal di Seliu.


Beberapa saat setelah mengunjungi Kota – oleh Made Sapta

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.