Rabu, 22 Juli 2015

Mimpi Mutiara Muda Seliu

Posted By: Pulau Seliu - 07.29

Share

& Comment





Melihat tawa polos mereka adalah kebahagiaan tersendiri buat saya. Entah karena saya adalah anak terakhir dan belum pernah merasakan sama sekali punya adik kandung. Tapi yang pasti, begitu menyenangkan menghabiskan waktu bersama mereka.

9 Juli 2015. Pertama kali kami mulai mengajar di SMP 4 Membalong. Awalnya cukup asing melihat wajah wajah anak anak di kelas 2 SMP. Saya perhatikan wajah mereka satu persatu. Beberapa cukup familiar dan beberapa yang lain mungkin baru pertama kali bertemu. Atau sudah sering bertemu, namun saya yang terlalu cepat melupakan wajah mereka, sudahlah. Saya sudah tidak sabar lagi untuk segera mengenal mereka dan belajar bersama mereka.

Hari ini kami mengajar kelas Inspirasi kepada murid – murid SMP 4 Membalong. Kelas yang mungkin belum pernah mereka dapatkan selama bersekolah di Seliu. Kami tidak membawa perbekalan khusus, hadiah atau semacamnya seperti acara-acara SD yang lain. Yang kami bawa adalah keinginan yang besar untuk menanamkan motivasi dan inspirasi kepada anak-anak Seliu untuk tetap menjaga mimpi dan cita-cita mereka setinggi langit.

Sekali lagi saya memindai pandangan saya dari ujung depan sampai belakang dan dari kiri ke kanan. Wajah polos dan malu-malu kutangkap dari setiap raut setiap anak. Wajah yang siap menerima pelajaran positif yang disampaikan. Semoga kelas hari ini sukses.

“Adakah disini yang ingin menjadi insinyur?”tanyaku pada mereka ketika sesi perkenalan.  Namun setelah hening beberapa sekian detik, tidak saya dapati satupun yang mengangkat tangan. Haha, mungkin mereka masih malu. Atau nampaknya yang terbersit dalam benak mereka hanyalah pekerjaan yang sering mereka lihat, guru, polisi, direktur perusahaan, artis, atau nelayan sukses.  Hal inilah yang menjadi problem bagi mereka. Dimana keterbatasan akses informasi dunia luar membuat mereka tidak banyak mengenal hal-hal lain diluar sana. Apa yang sering mereka lihat disini maka hal itulah yang ada di angan-angan mereka. Namun pada dasarnya anak-anak seliu mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang..



Di kelas ini kami mengajak mereka untuk bersama sama menyusun pohon impian. Kita ajak mereka untuk berimajinasi dan membayangkan bagaimana visualisasi mereka di masa depan. Dengan metode ini, semoga mereka lebih visioner untuk merangkai dan menyusun tujuan hidup mereka sendiri. Setidaknya mereka akan memulai perjalanan mimpi mereka dikelas ini.

Beberapa anak memulainya dengan cepat namun beberapa yang lain nampaknya memulai dengan cukup lambat. Ada yang dalam waktu singkat telah mengisi kertas dengan gambar pohon imipian mereka penuh, namun juga ada beberapa yang lain kertasnya masih terlihat kosong. Sangat beragam dan sangat variatif. Ada yang kertasnya terlihat colorful dengan balutan hiasan-hiasan warna yang indah. Namun sekali lagi, ada yang kertasnya terlihat sangat minimalis alias nyaris kosongan, bukan karena mereka mendesainnya dengan gaya minimalis dan sederhana,  namun karena mereka cukup kesulitan menuliskan impian-impian di kertas itu.

Sebagian besar mereka terlihat malu-malu. Sesegera mungkin mereka menutupi kertas mereka ketika kami terlihat mendekat. Salah satunya Anis. Anis adalah murid di kelas ini. Sesekali saya mencoba mengintip isi kertasnya, namun berulang kal pulai tak berhasil. Hanya terlihat goresan warna merah dan hitam yang nampaknya terlihat memenuhi kertas A4nya.

“Ayo anis, jangan malu-malu. Gapapa. Kakak pengen lihat” Namun sekian kali pula saya harus menerima kegagalan. Dia tidak mau memperlihatkan kertas pohon mimpinya kepada saya.

Berbeda dengan salah satu anak dikelas ini yang bernama Agip. Pohon impiannya terisi cukup penuh dan dia tulis dengan rapi. Tak hanya itu, anak pendiam ini nampaknya adalah anak yang baik dan sopan. Hal itu akan bisa kalian lihat jika kalian melihat dan berinteraksi dengannya . Ya, saya melihat sosok yang cukup menarik darinya. Hmmm, semoga tidak berlebihan jika saya menyebutkan dia adalah salah satu mutiara muda si seliu ini.

Kegiatan belajar seperti ini mungkin baru pertama kali mereka lakukan, namun sebenarnya impian-impian itu sudah cukup lama tertanam dalam benak mereka. Potensi anak-anak Seliu ini memang  spesial. Mereka belajar dari alam. Kondisi terbatas akan akses listrik di siang hari justru menyediakan kesempatan anak-anak ini untuk mengeksplore alam, bermain, berinteraksi dengan kawan-kawan, lebih dibandingkan dengan anak-anak kota pada umumnya.

Kelas hari ini ditutup dengan pembacaan mimpi oleh masing-masing anak didepan kelas dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu laskar pelangi bersama sama. Merinding rasanya ketika kelas ini menyanyikan lagu yang identik dengan setting tempat belitung ini. Lirik demi lirik mereka ucapkan dan semakin membuat saya semakin merinding. Terimakasih semuanya, Rizki, Agip, Anis, Edo, Asis, Yopi, Gilang, Gebi, serta adik-adik lain yang telah menuliskan satu kisah lagi untuk kami semua. Semoga kalian nantinya menjadi orang yang berhasil dengan mimpi masing masing dan dapat membangun bangsa ini lebih baik.

Dermaga Pulau Seliu – oleh Vempi Satriya




About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

1 komentar:

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.