Minggu, 12 Juli 2015

Kembali ke SD, SD 28 Mambalong

Posted By: Pulau Seliu - 20.15

Share

& Comment


           



        Sekian lama tidak pernah ke SD, akhirnya kemarin Sabtu, 11 Juli 2015 kembali ke SD.  Bukan ke SD saya di Bali dulu, tapi di SD 28 Mambalong, yang terletak di Desa Pulau Seliu. Tentu saja kunjungan ke SD ini masih dalam rangka melaksanakan KKN. Apa yang dilakukan? Sudah bisa ditebak, kalau mahasiswa KKN ke suatu SD tentu saja tujuannya untuk mengajar.
            Tema pelajaran hari ini yakni Pancasila dengan sasaran anak SD kelas 2. Terbiasa menjelaskan dikelas selama kuliah lengkap dengan laptop dan proyektor, jangan harap di Pulau Seliu bisa mengajar dengan laptop dan proyektor. Kenapa? Karena tidak ada listrik di pagi hari, listrik hanya ada mulai jam 16.30 – 06.00. Jadi kalaumau pakai proyektor atau laptop harus membuat kelas malam, tentu aja hal tersebut tidak efektif dilakukan. Salah satu media terbaik untuk menggantikan proyektor yakni kertas gambar. Karena sasarannya anak SD kelas 2, tentu saja materinya tidak harus yang berat, cukup yang simpel, menarik dan mudah dicerna oleh anak SD. Modal mengajar kali ini yakni gambar burung garuda yang siap diwarnai dan tentu saja sudah dilengkapi dengan pensil warna yang sudah disiapkan sebelumnya.
            Pertama kali sampai ke SD, pemandangan indah sudah menyapa di depan mata. Tawa ceria anak kecil tanpa beban, berlari riang di halaman sekolah. Tak ada rona beban tugas sekolah, atau harus dikejar deadline penelitian tertentu, yang ada hanya tawa riang dan gembira menikmati waktu kosong di sekolah, Datang ke sekolah lengkap dengan almamater kebanggan, tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak SD, terlebih lagi SD 28 Mambalong merupakan SD yang berada di suatu pulau kecil yang sepertinya jarang kedatangan tamu, begitu kami tim BBL-11 datang langsung di kerubuti anak-anak. Bapak gurupun dengan ramah menyambut dan langsung mengantarkan kami ke kelas 2.
            “Ayo anak-anak masuk dulu”, perintah pak Sukirman saat itu yang langsung disambut lari kencang anak-anak masuk ke kelas. Dan apa yang terjadi di dalam kelas? Cukup mengagetkan, jumlah siswa kelas 2 hanya 6 orang, dan ternyata hal tersebut juga terjadi pada kelas-kelas lainnya. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 rata-rata jumlah siswanya 6 – 12 orang, jumlah yang tergolong sedikit. Di kelas 2 yang jumlahnya hanya 6 orang tentu akan lebih mudah  untuk mendapat juara 3 atau juara 2 karena jumlah persaingannya menjadi tidak terlalu ketat, namun rasanya suasana kelas menjadi agak sepi. Sediki informasi di Pulau Seliu ada 2 SD dan 1 SMP, dan belum ada SMA.
            Menjelaskan mengenai pancasila hanya untuk 6 orang rasanya ada yang kurang, supaya lebih rame akhirnya diadakan kelas kolaborasi saja. Semua siswa boleh ikut pembelajaran pancasila kali ini. Menjelaskan sedikit mengenai pancasila, lambang beserta artinya, siswa disini cukup antusias. Apalagi ketika mulai menggambar, siswa di SD 28 Mambalong sangat antusias dan ingin cepat-cepat diberikan pensil warna. Materinya memanng sederhana, yang membuat istimewa adalah semangat belajar para siswa. Semuanya memiliki rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi. Semangat ini perlu di jaga.  Berada di Pulau Seliu selama 2 bulan dan beberapa kali mengajar di SD mungkin tidak akan membuat seluruh siswa disini menjadi pintar. Yang bisa diberikan untuk anak SD yakni figur yang bisa dijadikan mimpi dan inspirasi untuk memacu samnagat mereka untuk belajar, berhasil atau tidaknya akan ditentukan oleh seberapa besar perjuangan mereka sendiri. Selamat berjuang.



Beberapa saat seletah mengjar di SD 28 Mambalong – oleh Made Sapta

About Pulau Seliu

Sebuah portal yang mengenalkan salah satu khasanah Kekayaan Wisata Indonesia yang berada di pulau belitung, Pulau Seliu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Selatan Belitung dengan segala keindahan alam dan kearifan lokalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2013 Seliu Island™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.